New York– Kebijakan tarif impor otomotif Donald Trump ibarat petir di siang bolong bagi General Motors (GM). Sahamnya anjlok 6% dalam sehari, jauh lebih dalam dibandingkan kompetitor seperti Ford (-2%) dan Stellantis (-1%). Uniknya, saham Tesla malah naik 5%. Apa penyebabnya?
3 Alasan Utama GM Jadi Korban Terbesar
- Ketergantungan pada Pabrik Meksiko
- 30% produksi GM untuk pasar AS berasal dari Meksiko & Kanada
- Bandingkan dengan Ford (21%) dan Stellantis (39%)
- Meksiko penyumbang impor otomotif terbesar ke AS (16,2%)
- Masalah Rantai Pasok Global
- Model populer seperti Equinox & Blazer diproduksi di Meksiko/Korea
- 18% kendaraan GM diimpor dari luar Amerika Utara
- Trump berencana kenakan tarif 25% untuk mobil non-AS
- Komentar Menyedihkan dari Analis
“GM paling rentan di antara ‘Big Three’. Mereka butuh restrukturisasi cepat!”
– Emmanuel Rosner, Wolfe Research
Perbandingan Menarik dengan Kompetitor
Perusahaan | % Produksi AS | Dampak Tarif |
---|---|---|
Ford | 78% | Terlindungi (turun 2%) |
Stellantis | 57% | Sedang (turun 1%) |
GM | 52% | Terpukul (anjlok 6%) |
Tesla | 85%+ | Untung (naik 5%) |
Masa Depan GM: Restrukturisasi atau Terpuruk?
- Saham GM sudah jatuh 13% sepanjang 2025
- Bank of America prediksi perlu realokasi pabrik
- Investor khawatir GM lambat merespons perubahan kebijakan
Apa Dampaknya untuk Konsumen?
Harga SUV GM seperti Equinox bisa naik 3,000−5,000 jika tarif benar-benar diterapkan. Siapkah pembeli AS membayar lebih?